Jumat, 29 November 2013

8. Manusia dan pandangan hidup



Banyak hal di dalam kehidupan yang menjadikan kita dewasa dalam menghadapi suatu masalah.Baik di lingkungan masyarakat maupun keluarga. Dalam menghadapi persoalan itu di perlukan pandangan hidup.
Pandangan hidup adalah pendapat atau pertimbangan kita tentang sesuatu yang menjadi latar belakang ,pedoman, dan titik tolak dalam mengambil keputusan. Yang di dapat melalui waktu dan tempat kita selama hidup.
Pandangan hidup dilihat dari segi asalnya terbagi menjadi tiga yaitu :
1.    Berdasarkan agama : Pandangan hidup yang mutlak kebenarannya. Contoh : Membunuh itu dosa.
2.    Berdasarkan ideologi : Pandangan hidup yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma. Di sesuaikan berdasarkan negara atau tempat tinggal setempat. Contoh : Ideologi Pancasila di Indonesia.
3.    Berdasarkan renungan : Pandangan hidup pribadi yang relatif kebenarannya.
Unsur-Unsur Pandangan hidup memiliki empat unsur yaitu cita-cita, kebajikan, kepercayaan/ keyakinan. Yang mendasari seseorang di dalam hidupnya.
1.    Cita- cita
Cita-cita ialah harapan atau keinginan seseorang secara mendalam untuk masa sekarang atau masa depan. Jika cita-cita tersebut belum terkabul makan disebut sebagai angan-angan. Cita-cita akan berkembang semakin tinggi sesuai dengan waktu untuk pencapaiannya.
Contoh cita-cita : Ingin pergi naik haji, ingin menjadi seorang guru, dan ingin bekerja di perusahaan.
Kemampuan seseorang dalam menggapai cita-citanya di pengaruhi oleh 3 faktor yaitu :
·   Harus memiliki cita-cita
·   Kondisi dalam menggapai cita-cita tersebut
·   Keinginan/usaha dalam menggapai cita-cita
Dalam menggapai cita-cita ketiga hal diatas sangatlah di perlukan sebagai tahap awal. Terwujudnya hal tersebut dapat dilihat dari kualitas manusianya dimana keinginan dan kemauan seseorang sangat keras di dukung dengan usaha akan menambah kemungkinan cita-cita tersebut dapat terwujud. Kedua Kondisi ialah keadaan lingkungan yang mendukung/menghambat kondisi tersebut dapat terwujud. Dan yang ketiga ialah Tingginya cita-cita dimana dalam mencita-citakan sesuatu pun harus sesuai dengan batas kemampuan kita dapat diterima secara rasional sehingga adanya kesempatan dalam mewujudkannya.
2.    Kebajikan
Kebajikan ialah kebaikan yang dilakukan seseorang yang sesuai dengan kodrat dan nilai/norma yang ada di dalam masyarakat. Pada hakekatnya manusia diciptakan baik adanya sesuai dengan gambaran Tuhan yang baik. Manusia terdiri dari tubuh,jiwa, dan roh. Dan akan terpisah jika manusia itu sendiri meninggal. Manusia secara pribadi memiliki sikap egois dimana keinginan untuk mementingkan diri yang tinggi.
Manusia yang dewasa sudah dapat menentukan apa yang baik dan buruk bagi mereka. Suara hati ialah bisikan dalam hati manusia yang memiliki kemampuan untuk menimbang dan mendesak manusia untuk berbuat baik di dalam masyarakat. Masyarakat ialah kumpulan pribadi-pribadi yang memiliki keinginan dan suara hati. Jika kita tidak mengikuti suara hati tersebut berarti kita tidak mengikuti suara hati masyarakat.
Kebajikan akan terwujud jika selaras dengan suara hati. Namun adapula kebajikan semu dimana kebajikan ditutupi oleh tipu muslihat untuk mendapatkan keinginan untuk kebutuhan pribadi contoh : Korupsi.
Kebajikan dilakukan dapat terlihat dari tingkah laku seseorang. Karna tingkah laku di tentukan oleh pandangan hidup. Sehingga hal tersebut terjadi secara pribadi-per pribadi.
Faktor yang menentukan tingkah laku ada tiga yaitu :
o Pembawaan (heriditas) : Hal itu terbentuk sejak seseorang ada di dalam kandungan.
o Lingkungan ( enviroment) : Faktor penentu tingkah laku yang di dapat dari keluarga,sekolah, teman , dan masyarakat.
o Pengalaman : Kejadian yang dialami oleh seseorang semasa hidupnya. Dalam kejadian baik/buruk yang mempengaruhi sifat dan sikap seseorang.
3.    Usaha Atau Perjuangan
Kerja keras yang dilakukan dalam menggapai cita-cita. Kerja keras itu meningkatkan martabat seseorang di dalam lingkungan masyarakat. Keberhasilan seseorang di tentukan oleh kerja kerasnya dalam menggapain keinginannya. Hal itu sudah dianjurkan oleh nabi Muhammad SAW. Dalam hadistnya Al’Quran dalam surat AR’radu ayat 11 “ Sesungguhnya Allah tidak mengubah hidup suatu kaum, kecuali jika merekamengubah kehidupan mereka sendiri”.
Karna manusia memiliki cinta kasih sehinggap ketidaksamaan dalam kehidupan dapat diatasi dengan sikap tolong-menolong dalam menghadapi masalah yang terjadi di masyarakat.
4.    Keyakinan/ Kepercayaan
Kepercayaan merupakan pandangan hidup yang berasal dari akal budi dan kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof.Harun Nasution ada tiga aliran filsafat mengenai kepercayaan
·         Aliran Naturalisme : Kekuasaan tertinggi ada pada Tuhan. Tetapi bagi  yang tidak percaya kekuasaan tertinggi itu iyalah Natur. Manusia sendiri tidak mampu menguasai alam.
Menurut aliran ini ajaran agama di bagi menjadi dua yaitu :
o   Agama dogmatis : Ajaran Tuhan yang disampaikan melalui nabi-nabi yang bersifat mutlak (absolute).
o   Agama ajaran pemuka agama : Ajaran yang di sampaikan melalui hasil pikiran manusia yang sifatnya terbatas.
·         Aliran Intelektualisme :  Berpusat dari akal/pikiran manusia. Sehingga diciptakanlah teknologi.Apapun yang bersumber dari dalam pikiran di anggap benar oleh aliran ini.
·         Aliran Gabungan : Antara Tuhan dan akal. Apa yang dapat di terima oleh akal budi akan dapat di terima oleh hati nurani. Itulah yang mendasari aliran ini.



5.    Langkah-langkah berpandangan hidup yang baik
Dalam mencapai tujuan di perlukan kiat-kiat dalam mencapai cita-cita atu keinginan sehingga tujuan dapat terwujud.
Langkah-langkah yang dapat diikuti adalah sebagai berikut
1.    Mengenal : Apakah pandangan hidup kita sudah benar atau tidak.
2.    Mengerti : Apakah pandangam hidup yang kita jalani sudah sesuai dengan Pancasila atau belum dan pencapaiannya.
3.    Menghayati : Apakah kita sudah memahami arti hidup yang sesungguhnya.
4.    Menyakini : Kenyakinan kita terhadap terwujudnya keinginan.
5.    Mengabdi : Setelah terwujud kita harus menerapkannya di masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar